Profile Facebook Twitter My Space Friendster Friendfeed You Tube
Kompas Tempo Detiknews
Google Yahoo MSN
Blue Sky Simple News Simple News R.1 Simple News R.2 Simple News R.3 Simple News R.4

Minggu, 04 Juli 2010 | 21.05 | 0 Comments

Hidangan Untuk Baju (1)

Nasrudin menghadiri sebuah pesta. Tetapi karena hanya memakai pakaian yang tua dan jelek, tidak ada seorang pun yang menyambutnya. Dengan kecewa Nasrudin pulang kembali.

Namun tak lama, Nasrudin kembali dengan memakai pakaian yang baru dan indah. Kali ini Tuang Rumah menyambutnya dengan ramah. Ia diberi tempat duduk dan memperoleh hidangan seperti tamu-tamu lainnya.

Tetapi Nasrudin segera melepaskan baju itu di atas hidangan dan berseru, "Hei baju baru, makanlah! Makanlah sepuas-puasmu!"

ia memberikan alasan

"Ketika aku datang dengan baju yang tadi, tidak ada seorang pun yang memberi aku makan. Tapi waktu aku kembali dengan baju yang ini, aku mendapatkan tempat yang bagus dan makanan yang enak. Tentu saja ini hak bajuku. Bukan untukku."
Ternyata hal-hal demikian tidak hanya terjadi pada masa sekarang,jauh pada masa beliau hal ini sudah ada.Seorang bapak-ibu memasuki sebuah bank,ia membawa bungkusan di kertas kresek.Pakaiannya lusuh dan kumal.Di depan pintu sang satpam sedikit selidik dan terkesan tidak bersahabat.Namun ketika di jelaskan bahwa kedatangannya mau membuat buku tabungan ia akhirnya mempersilahkan masuk,tapi masih dalam pengawasan.

Waktu menghadapi petugas bank,petugas itu bersikap sama dengan sang satpam tadi.Semua persyaratan mau menjadi nasabah bank seakan di persulit agar bapak-ibu yang berpakaian kumal tadi segera pergi.Dengan terpaksa dan berputus asa bapak-ibu tadi beranjak pergi.

Tiba-tiba seoarang petugas lain mendatanginya dengan sikap yang ramah.Ia dengar keperluannya sampai selesai dan menjawab semua persoalan tentang tabungan bank.Hingga akhirnya bapak-ibu tadi mengeluarkan bungkusan yang di bawanya tadi.

Apa yang terjad???

Di dalam bungkusan tadi terdapat uang 75 juta.Dan sama bapak-ibu tadi mau di tabungkan semuanya.

Ini keuntungan saya selama berjualan soto.Saya takut kalau disimpan di rumah tidak aman,makanya saya tabung disini.

Satpam dan petugas bank(pertama) yang tadi tidak pernah mengira kejadian ini.Walhasil petugas bank (kedua) mendapat reward dari bank itu.Semoga kisah ini bisa menjadi hikmah bagi kita agar tidak mudah menilai sesuatu hanya dari "kulit" luarnya.



0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by Herdiansyah Hamzah | Published by Jurnalborneo.com
Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.