Profile Facebook Twitter My Space Friendster Friendfeed You Tube
Kompas Tempo Detiknews
Google Yahoo MSN
Blue Sky Simple News Simple News R.1 Simple News R.2 Simple News R.3 Simple News R.4

Minggu, 04 Juli 2010 | 18.00 | 0 Comments

Harmoni buah-buahan

Nasrudin bersantai di bawah pohon arbei di kebunnya. Dilihatnya seluruh kebun, terutama tanaman labu yang mulai berbuah besar-besar dan ranum. Seperti biasa, Nasrudin merenung.

"Aku heran, apa sebabnya pohon arbei sebesar ini hanya bisa menghasilkan buah yang kecil. Padahal, labu yang merambat dan mudah patah saja bisa menghasilkan buah yang besar-besar."

Angin kecil bertiup. Ranting arbei bergerak dan saling bergesekan. Sebiji buah arbei jatuh tepat di kepala Nasrudin yang sedang tidak bersorban.

"Ah. Kurasa aku tahu sebabnya."

Kisah di atas hampir sama dengan cerita yang pernah di kisahkan oleh guruku waktu SD.Suatu ketika seseorang sedang istirahat di bawah pohon beringin,dan merenung kenapa pohon sebesar ini cuma menghasilkan buah yang kecil.SungguhTuhan tidak adil,pikirnya saat itu.

Lalu ia meninggalkan tempat peristirahatannya di bawah pohon beringin sampai akhirnya menemukan kebun semangka yang buahnya besar-besar.Tiba-tiba ia tersentak melihat buah semangka tadi sambil berujar."Jika seandainya pohon beringin tadi buahnya sebesar buah semangka,apa yang terjadi jika jatuh ke bawah?"Berarti Tuhan memang sengaja membuat pohon beringin yag besar dengan buah yag kecil agar setiap orang terasa aman,ternaungi kala berteduh di bawahnya.

Akhirnya seseorang tadi meralat ucapannya,bahwa Tuhan sangat adil dalam penciptaanya,hanya seseorang yang belum tahu saja yang mengatakan ciptaanNya tidak sempura.

Saya tidak tahu pasti apakah kedua cerita di atas sebenarnya bersumber pada 1 tokoh,karena alasan penyebaran cerita yang biasanya semakin bias,di tambahi,dikurangi.Yang jelas kisah tadi mampu membuat kita semakin yakin Jika Tuhan maha sempurna dalam menciptakan alam seisinya.


0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by Herdiansyah Hamzah | Published by Jurnalborneo.com
Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.