Nasrudin berbincang-bincang dengan hakim kota. Hakim kota, seperti umumnya cendekiawan masa itu, sering berpikir hanya dari satu sisi saja.
Hakim memulai : "Seandainya saja, setiap orang mau mematuhi hukum dan etika, ..."
Nasrudin menukas : "Bukan manusia yang harus mematuhi hukum, tetapi justru hukum lah yang harus disesuaikan dengan kemanusiaan."
Hakim mencoba bertaktik : "Tapi coba kita lihat cendekiawan seperti Anda. Kalau Anda memiliki pilihan: kekayaan atau kebijaksanaan, mana yang akan dipilih?"
Nasrudin menjawab seketika : "Tentu, saya memilih kekayaan."
Hakim membalas sinis : "Memalukan. Anda adalah cendekiawan yang diakui masyarakat. Dan Anda memilih kekayaan daripada kebijaksanaan?"
Nasrudin balik bertanya : "Kalau pilihan Anda sendiri?"
Hakim menjawab tegas : "Tentu, saya memilih kebijaksanaan."
Dan Nasrudin menutup : "Terbukti, semua orang memilih untuk memperoleh apa yang belum dimilikinya."
Minggu, 04 Juli 2010 | 15.00 | 1 Comments
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Bagus sekali
Posting Komentar